Buku ini memiliki posisi alternatif karena beberapa hal. Pertama, sudut pandang yang digunakan oleh kedua penulis. Kedua, ditulis oleh dua orang yang bukan sekedar pengajar tetapi juga akrivis dari gerkan perlawanan terhadap kediktatoran; Caldwell tewas disatu daerah di Kamboja dalam aktivitasnya sebagai aktivis, sementara utrecht yang merupakan orang Indonesia keturunan Belanda yang terusir adalah guru besar bidang hukum, mantan anggota Partai Nasional Indonesia (PNI), dan dewan Pertimbangan Agung (DPA) di masa Soekarno. Mereka memahami betul keadaan Indonesia karena pernaha menetap cukup lama. Ketiga, analisis kedua penulis yang tetap mempertemukan kecenderungan tatanan internasional dan lokal dalam perjalanan sejarah Indonesia membuat buku ini memiliki pandangan yang menyeluruh seputar faktor-faktor yang berpengaruh terhadap bentuk Indonesia sekarang. Terakhir, pembahasan buku ini yang mencakup sejarah Indonesia sejak jaman kuna hingga abad XX membuat buku ini sangat layak menjadi pengantar untuk memahami sejarah Indonesia secara alternatif, sekaligus sebagai pembanding bagi buku-buku sejarah Indonesia karya penulis lain.