Saat ini, jutaan anak dan orang dewasa masih hidup dalam kemiskinan. Dari hari ke hari, hidup mereka berada di garis batas hidup dan mati hanya berbekala sedikit makanan dan pakaian sekadarnya. Yang paling menyedihkan, di gugusan kepulauan timur, dan barat Indonesia, aratusan ribu kelompok renta, anak-anaka dan warga lanjut usia, masih bertebaran hidup dalam tenda-tenda pengungsian, menahan dingin dan kerasnya angin saat malam tiba.rnKita juga membutuhkan terobosan untuk mengatasi beban berat yang diderita bangsa ini akibat konflik-konflik komunal yang kini telah menghasilkan begitu banyak korban kemanusiaan. Konflik antar suku, agama, ras, dan antar dolongan (SARA) merebak di berbagai daerah, menciptakan derita dan dendam, mengancam kerukunan dan kedamaian hidup berbangsa. rnKomitmen kerja dengan moral yangtinggi sebagaimana ditunjukkan oleh para tokoh yang tercantum dalam buku ini, tentu tidak serta merta akan menghasilkan perubahan besar bila tidak didukung oleh infrastuktur perundang-undangan baru yang berlaku dalam pengaturan kehidupan bermasyarkat. Oleh karena itu, harus ada kesadaran bersama, perlunya pemberdayaan masyarkat dengan mendasari perangkat aturan-aturan yang memberi kelonggaran pada tumbuhnya kreativitas positif. Hal ini dapat dilakukan oleh pihak pemerintah maupun lembaga legislatif, baik di tingkat pusat maupun daerah. Pada saat yang sama, komunitas nisnis pun sudah sepantasnya mengambil peran lebih besar dalam bekerja sama menumbuhkan pemberdayaan masyarakat.rnDengan demikian, berbagai masalah yang menghantam Indonesia, jelas akan lebih mudah diatasi bila kita memiliki banyak orang yang memiliki komitmen kuat, menggalang jaringan, menumbuhkan kesadaran dan kebersamaan untuk menciptakan perubahan sistemik guna terciptanya kehidupan yang lebih baik.