Sejarah coklat adalah sejarah yang sangat tua. Konon, coklat dimulai dari peradaban yang sangat tua di wilayah Amerika tengah, sekitar wilayah Honduras, Venezuela dan Meksiko, sejak 1900 SM. Dalam peradaban maya dan aztec, coklat digunakan untuk peristiwa-peristiwa dan ritual keagamaan yang sakral dan penting. Seluruh wilayah yang ditaklukkan aztec yang menanam biji kakao diwajibkan untuk membayar pajak kepada mereka. Pada abad ke enambelas, biji kakao mulai menjadi alat tukar. Hernando de Oviedo y Valdez, yang merupakan anggota suatu ekspedisi Pedrarias Avila, melaporkan bahwa dia membeli seorang budak dan menukarnya dengan 100 biji kakao. Ia juga hanya membutuhkan 10 biji kakao untuk pergi ke tempat prostitusi. Kedatangan revolusi industri turut merevolusi biji coklat. Setelah mesin-mesin pengolahan biji coklat diciptakan, orang mulai membekukan coklat, membuatnya lebih keras, dan berdaya tahan lama untuk dikonsumsi.rnData menunjukkan bahwa petani kakao di dunia hanya menerima 6% dari harga yang dibayarkan oleh konsumen di negara-negara kay ayang membeli coklat. Sementara, toko-toko penjual coklat menerima 17% dari harga penjualan, sementara perusahaan kakao dan coklat menerima bagian keuntungan sebesar 70% dari penjualan. Artinya, sebagian dari keuntungan yang diperoleh dari penjualan coklat didapatkan setelah biji-biji coklat itu berada di negara-negara utara.rnSiapa sebenarnya pabrikan coklat yang terbesar di dunia? Dalam bisnis coklat, terdapat istilah yang populer: big chocolate" (raksasa coklat). Istilah ini adalah suatu istilah yang merujuk pada perusahaan produsen multinasional raksasa dalam bisnis coklat